I. Kamera
1. Kamera Foto Analog
Kamera pada dasarnya hanyalah memusatkan seberkas cahaya pada selembar film. Berkas cahaya yang dipantulkan benda dan diterima oleh lensa kamera akan dipusatkan sehingga menyinari sebuah film yang sangat sensitif terhadap cahaya. Cara kerja kamera ini hampir sama dengan cara kerja mata, mata juga mempunyai lensa yang akan memusatkan cahaya, namun pada mata yang berfungsi sebagai film adalah retina.
Gambar
Intensitas cahaya yang dipusatkan oleh lensa, akan mempengaruhi film. Bagian yang terkena cahaya terang akan menjadi bagian gelap sedangkan bagian yang terkena intensitas cahaya akan transparan, sehingga film bersifat negative. Karna film sangat sensitive, maka lensa pada kamera hanya akan terbuka saat dioperasikan saja, sehingga cahaya tidak selalu masuk dan terpusatkan ke film.
Gambar 2. Film
2. Kamera Video Analog
Kamera video juga memiliki cara kerja yang sama dengan kamera foto, namun pada kamera video proses penangkapan berkas cahaya dan penggantian film sangat cepat, sehingga pada roll film atau gulangan film diperoleh gambar yang berurutan.
.
Gambar 3. Kamera video
3. Pemutaran Film
Untuk mendapatkan efek gambar bergerak, film-film yang telah memiliki gambar atau direkam dengan kamera disinari dan diarahkan pada slide atau menggunakan proyektor, film-film ini akan disinari secara bergantian dan dengan tempo yang sama dengan kecepatan perekaman.
Gambar 4. Pemutaran Roll Film
4. Kamera Digital
Kamera digital telah menggunakan teknologi tinggi dengan komponen mikro yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Komponen inti pada kamera digital adalah Vidicon kamera tube. Vidicon merubah energy cahaya menjadi sinyal listrik. Lensa focus akan memfokuskan berkas cahaya pada photoconductive target, cahaya yang sampai pada photoconductive target akan di scane debgan elektron dan disimpan dalam bentuk sinyal listrik. Sinyal listrik yang disimpan tergantung intensitas cahaya yang diterima. Perangkat ini akan mempunyai resistansi tinggi ketika intensitas cahaya rendah, dan resistansi akan rendah ketika intensitas cahaya tinggi. Proses scanning ini memiliki standar, yaitu NTSC dan PAL.
Gambar 5. A. Bagian-bagian Vidicon
Ada juga kamera yang menggunakan pembagi warna cahaya dengan cara membiaskannya. Untuk mengenali warna, cahaya yang masuk dibiaskan sehingga menjadi tiga bagian, yaitu: merah, hijau dan biru,kemudian cahaya yang sudah dibiaskan menjadi tiga warna ini dipantulkan menuju katoda.
5. Sinyal Gambar
Sinyal gambar yang diperoleh oleh kamera memuat informasi-informasi gambar, misalnya untuk gambar hitam putih sperti dibawah ini adalah contrast dan brignes. Bagian yang terang akan mempunyai amplitude sinyal yang tinggi dan hampir mendekati posisi BLANKING, dan bagian yang gelap akan mempunyai amplitude sinyal lebih rendah. Sinyal-sinyal ini memuat informasi per-pikselnya secara horizontal.
Gambar 6. Sampel sinyal Gambar
II. Televisi
1. CRT Hitam Putih
CRT atau Catoda Ray Tube adalah sebuah tabung kedap udara yang didalamnya terdapat beberapa komponen untuk menampilkan gambar pada layar. Pada CRT tv hitam putih terdapat sebuah penembak electron yang terbuat dari plat. Heater akan memanaskan electron gun sehingga terjadilah penembakan electron. Untuk dapat menembakkan electron, electron gun membutuhkan tegangan yang tinggi, electron ditembakkan menuju plat pada layar, karna jarak antara plat dan electron gun terlalu jauh, maka plat diberi tegangan anoda yang tinggi agar mampu menarik electron. Yoke atau kumparan diluar tabung dirancang untuk mendefleksi electron secara vertical dan horizontal. Ketika electron mengenai lapisan phosphor atau fluor, electron akan berpijar sehingga terjadilah berkas cahaya. Intensitas cahaya diatur melalui besar muatan electron yang ditembakkan.
Fokus akan mengatur lebar ujung penembakan electron, sehingga jika focus dikurangi, electron akan lebih menyebar.
2. CRT Berwarna
CRT berwarna memiliki tigaa electron gun, yaitu red, green dan blue.
Sebenarnya yang ditembakkan disini bukanlah warna, namun electron. Tiga electron ini membentuk segitiga saat ditembakkan. Electron yang membentuk segitiga ini akan direfleksikan menuju titik-titik warna pada lapisan phosphor, electron yang mengenai bagian merah akan memijarkan cahaya merah dan begitu juga dengan warna hijau dan biru. Penyusunan titik warna telah diatur tidak ada yang berdekatan antara warna yang sama, sehingga tidak terjadi perpecahan warna. Electron yang ditembakkan mempunyai komposisi masing-masing untuk membentuk suatu warna. Dan pendefleksian arahnya diatur oleh kumparan yoke atau biasa disebut dengan sanggul.
Gambar 7. CRT berwarna
Pada CRT berwarna jenis lain, warna dasar berbentuk garis vertical, namun warna yang sama tidak berdekatan, penembakan electronpun sejajar.
Gambar 9. Penyusunan warna
3. Pembiasan Warna
Pada televise berwarna yang digunakan sebagai warna dasar hanya lah tiga, yaitu red, green dan blue. Jika digabungkan ketiga warna ini dengan komposisi yang sama, maka akan terlihat warna berubah menjadi putih. Dan begitu juga warna putih jika diuraikan akan terbagi menjadi red, green dan blue.
Gambar 10. Penguraian dan pembentukan warna
4. Komposisi warna
Komposisi warna RGB sangat penting dalam pembentukan warna yang tepat. Jika warna hijau dan biru tidak berfungsi, maka gambar akan didominasi oleh warna merah, begitu juga jika warna biru dan merah tidak ada, gambar yang dihasilkan akan didominasi warna hijau, dan begitu juga dengan biru.
Gambar 11. Komposisi warna
Kamera Video adalah kamera elektronik yang digunakan untuk menangkap gambar dan merubahnya ke dalam format gelombang video atau Kamera video adalah perangkat kamera yang digunakan untuk mengabil gambar bergerak dan menyimpannya pada media tertentu, dimana kemudian akan dilakukan proses pengolahan. Berbeda dengan format film, kamera video ditujukan untuk dunia penyiaran televisi karena prosesnya yang lebih cepat ketimbang film yang harus melalui banyak proses dahulu sebelum dapat dilihat hasilnya. Kamera video termasuk salah satu produk teknologi digital,sehingga disebut pula salah satu perangkat digitizer yang memiliki kemampuan mengambil input data analog berupa frekuensi sinar dan mengubah ke mode digital elektrolis.
Menurut Wikipedia kamera video pertama ditemukan oleh John Logie Baird dalam perusahaan Nipkow Disk dan digunakan untuk proyek pengembangan dan percobaan pada BBC Corporation. Konsep kerjanya merupakan kebalikan dari proses kerja televisi CRT, dimana sinyal video diproyeksikan ke kaca yang kemudian dengan kecepatan tinggi menjadi sebuah gambar. Kamera video pada awalnya juga memiliki cara kerja yang sama. Dengan sebuah tabung cahaya, gambar ditangkap dan diterjemahkan menjadi gelombang video yang prinsip kerjanya sama dengan televisi.
Cara kerja kamera video
1. Lensa menangkap gambar, lalu diteruskan ke bagian panel penangkap gambar. Penangkap gambar atau biasa disebut sensor CCD -yang juga berfungsi sebagai view finder- mengirimkan gambar ke LCD. Sementara pada kamera DSLR, gambar juga dilewatkan ke cermin pantulan yang merefleksikan gambar ke jendela intip (eye finder).
2. Gambar yang ditangkap oleh lensa, dilewatkan pada filter warna yang kemudian akan ditangkap oleh CCD atau sensor gambar. Jarak antara lensa dan sensor ini dikenal dengan istilah focal length. Jarak ini pula yang akan menjadi faktor pengali pada lensa.
3. Tugas CCD adalah merubah sinyal analog (gambar yang ditangkap oleh lensa) menjadi sinyal listrik. Pada CCD ini terdapat jutaan titik sensor yang dikenal dengan pixel
4. Gambar yang ditangkap oleh sensor CCD diteruskan ke bagian pemroses gambar yang tugasnya memproses semua data dari sensor CCD menjadi data digital berupa file format gambar, serta melakukan proses kompresi sesuai format gambar yang dipilih (RAW, JPEG, dan sebagainya). Di bagian ini selain chipset yang berperan, software (firmware) dari kamera yang bersangkutan juga menentukan hasil akhir gambar.
5. Proses yang terakhir adalah mengirimkan hasil file gambar dalam format yang dipilih ke bagian penyimpanan (storage) atau memory card.
6. Tahapan selanjutnya adalah proses yang dilakukan di luar kamera.
Teknik Penyuntingan Video
Teknik Linear dilakukan dengan memotong-motong bahan video yang diberi istilah klip dan disusun dengan menggunakan video player dan perekam (VCR-Video Cassete Recorder), bisa juga menggunakan dua player bila kita ingin memasukan effect, sehingga bisa diatur sesuai dengan potongan yang ada.
Teknik Non-Linear, serupa dengan linear kita memotong-motong klip dalam editing, tetapi jauh lebih mudahkarena tinggal drag and drop tanpa kerja dari nol, begitu juga untuk memasukan effect, kita tinggal drag and drop dengan effect yang sudah tersedia. Bahkan kita dapat mengatur dengan mudah durasi dari effect yang kita pakai.
Performa video kamera (camcoder) dilihat dari :
1. Analisa gambar bergerak = kualitas gambar bergerak yang telah direkam
2. Titik lemah resolusi = menetukan nilai yang horizontal dan vertikal, dan hanya sedikit menguji warna warni
3. White balance = untuk daylight dan sinar lampu dengan menggunakan testchart yang telah distandarisasi dan selanjutnya melakukan penilaian true color
4. Menghitung noise = perbandingan antara signal dan noise power dituliskan dalam decibel (dB), semangkin tinggi nilai dBnya berarti semangkin tinggi noise distance dan semakin baik pula gambar videonya
5. Cahaya sensitif = Berapa lama waktu yang dibutuhkan camcoder untuk menyesuaikan ulang kecerahan, semakin lama ulang waktu penyesuaian semakin buruk pula setting diafragma otomatisnya
6. Kompresi kontra kerugian = Perbedaan antara rekaman dengan aslinya
7. Kualitas gambar dalam uji ketahanan.
Macam bidang pandangan pada saat perekaman gambar adalah :
1. ELS ( Extreme Long Shot)
Shot sangat jauh, menyajikan bidang pandangan yang sangat luas, kamera mengambil keseluruhan pandangan. Obyek utama dan obyek lainnya nampak sangat kecil dalam hubungannya dengan latar belakang
2. LS (Long Shot)
Shot sangat jauh, menyajikan bidang pandangan yang lebih dekat dibandingkan dengan ELS, obyek masih didominasi oleh latar belakang yang lebih luas
3. MLS (Medium Long Shot)
Shot yang menyajikan bidang pandangan yang lebih dekat dari pada long shot, obyek manusia biasanya ditampilkan dari atas lutut sampai di atas kepala
4. MS (Medium Shot)
Di sini obyek menjadi lebih besar dan dominan, obyek manusia ditampakkan dari atas pinggang sampai di atas kepala. Latar belakang masih nampak sebanding dengan obyek utama
5. MCU (Medium Close Up)
Shot amat dekat, obyek diperlihatkan dari bagian dada sampai atas kepala. MCU ini yang paling sering dipergunakan dalam televise.
6. CU (Close UP)
Shot dekat, obyek menjadi titik perhatian utama di dalam shot ini, latar belakang nampak sedikit sekali. Untuk obyek manusia biasanya ditampilkan wajah dari bahu sampai di atas kepala
7. BCU ( Big Close Up)
Shot yang menampilkan bagian tertentu dari tubuh manusia. Obyek mengisi seluruh layar dan jelas sekali detilnya
8. ECU ( Extreme Close Up)
Shot yang menampilkan bagian tertentu dari tubuh manusia. Obyek mengisi seluruh layar dan lebih jelas sangat detilnya.
Gerakan kamera yang dapat dilakukan dalam pengambilan gambar adalah :
1. Pan, Panning adalah gerakan kamera secara horizontal (mendatar) dari kiri ke kanan atau sebaliknya
Pan right (kamera bergerak memutar ke kanan)
Pan left (kamera bergerak memutar ke kiri)
2. Tilt, Tilting adalah gerakan kamera secara vertical,mendongak dari bawah ke atas atau sebaliknya
Tilt up : mendongak ke atas
Tilt down : mendongak ke bawah
3. Dolly, Track adalah gerakan di atas tripot atau dolly mendekati atau menjauhi subyek
Dolly in : mendekati subyek
Dolly out : menjauhi subyek
4. Pedestal adalah gerakan kamera di atas pedestal yang bisa dinaik turunkan. Sekarang ini banyak digunakan Porta-Jip Traveller.
Pedestal up : kamera dinaikan
Pedestal down : kamera diturunkan
5. Crab adalah gerakan kamera secara lateral atau menyamping, berjalan sejajar dengan subyek yang sedang berjalan.
Crab left (bergerak ke kiri)
Crab right ( bergerak ke kanan)
6. Arc adalah gerakan kamera memutar mengitari obyek dari kiri ke kanan atau sebaliknya
7. Zoom adalah gerakan lensa zoom mendekati atau menjauhi obyek secara optic, dengan mengubah panjang focal lensa dari sudut pandang sempit ke sudut pandang lebar atau sebaliknya
Zoom in : mendekatkan obyek dari long shot ke close up
Zoom out : menjauhkan obyek dari close up ke long shot.
Peran penting kameramen dalam produksi program televisi / film adalah
1. Membantu sutradara dalam upaya penerjemahan dari bahasa tulisan ke bahasa visual.
2. Membantu menciptakan kesan-kesan tertentu sesuai tuntutan cerita.
3. Men-shoot pertandingan dari awal sampai akhir.
4. Mengambil/merekam adegan-adegan yang diarahkan oleh sang sutradara kemudian
divisualisasikan oleh pemain –pemain yang melakukan adegan – adegan.
5.Membantu mengambil angle berita yang terbaik untuk bisa disajikan sebagai suatu acara,
Baik untuk acara hiburan ataupun acara – acara serius.
Bagian-Bagian Kamera Video
Bagian-bagian Kamera video :
1. Penutup lensa
2. Layar LCD
3. Tombol pembuka layar LCD
4. Tombol volume
5. Batery
6. Pengunci batery
7. Tombol power
8. Tombol start/stop merekam
9. Jek memasukan listrik dari adaptor
10. Tempat memesang tali handy camera Lensa
11. Informasi batery
12. Tombol lampu
13. Tombol untuk memilih kualitas warna
14. Lensa
15. Mikrophone/mike
16. Lampu tanda merekam
17. Infrared (merekam di tempat gelap)
18. Tombol control vidio
19. Tombol pengunaan lampu
20. Tombol FADER
21. Tombol BACK LIGHT
22. Tombol FOCUS
23. Lampu sensor remote
Type analog kamera video dibagi 2 (dua) bagian :
1. Bagian kamera
2. Bagian VCR
BAGIAN BAGIAN KAMERA VIDEO
Kamera terdiri dari 4 bagian utama:
1. Lensa/Optik
2. Kepala kamera dan body ( camera head )
3. View finder
4. VCR (Video Casette Recorder )
Lensa Fungsi lensa adalah untuk mengumpulkan sinar yang dipantulkan oleh obyek sehingga membentuk bayangan optis pada permukaan tabung kamera atau CCD (Charge Couple Device). Lensa menentukan perspektif visual dari pemandangan yang dilihat oleh penonton.
Lensa tersusun atas 3 bagian:
1. Elemen-elemen optik yang menghasilkan bayangan dan mengubah panjang fokal.
2. Iris, yang bisa diubah-ubah untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk kedalam Kamera.
3. Sistem mounting, pemasangan lensa pada kamera dengan sistem bayonet atau sistem ulir (C-mount)
1. Pemusatan cahaya oleh kamera dan mata