Thursday, April 11, 2013

Bagian-bagian Kamera Video

Bagian-Bagian Kamera Video
  

1.Penutup lensa
2.Layar LCD
3.Tombol pembuka layar LCD
4.Tombol volume
5.Batery
6.Pengunci batery
7.Tombol power
8.Tombol start/stop merekam
9.Jek memasukan listrik dari adaptor
10.Tempat memesang tali handy camera Lensa

11.Informasi batery
12.Tombol lampu
13.Tombol untuk memilih kualitas warna
14.Lensa
15.Mikrophone/mike
16.Lampu tanda merekam
17.Infrared (merekam di tempat gelap)
18.Tombol control vidio
19.Tombol pengunaan lampu
20.Tombol FADER
21.Tombol BACK LIGHT
22.Tombol FOCUS
23.Lampu sensor remote







Type analog kamera video dibagi 2 (dua) bagian :
1.    Bagian kamera
2.    Bagian VCR

 



 






Kamera  terdiri dari 4 bagian utama:
1.Lensa/Optik
2.Kepala kamera dan body ( camera head )
3.View finder
4.VCR (Video Casette Recorder )
Lensa Fungsi lensa adalah untuk mengumpulkan sinar yang dipantulkan oleh obyek sehingga membentuk bayangan optis pada permukaan tabung kamera atau CCD (Charge Couple Device). Lensa menentukan perspektif visual dari pemandangan yang dilihat oleh penonton.
 Lensa tersusun atas 3 bagian:
1.Elemen-elemen optik yang menghasilkan bayangan dan mengubah panjang fokal.
2.Iris, yang bisa diubah-ubah untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk kedalam Kamera.
3.Sistem mounting, pemasangan lensa pada kamera dengan sistem bayonet atau sistem ulir (C-mount)















CARA KERJA KAMERA VIDEO
Konsep kerjanya merupakan kebalikan dari proses kerja televisi CRT, dimana sinyal video diproyeksikan ke kaca yang kemudian dengan kecepatan tinggi menjadi sebuah gambar. Kamera video pada awalnya juga memiliki cara kerja yang sama. Dengan sebuah tabung cahaya, gambar ditangkap dan diterjemahkan menjadi gelombang video yang prinsip kerjanya sama dengan televisi.
Cara kerja kamera video:
1. Lensa menangkap gambar, lalu diteruskan ke bagian panel penangkap gambar. Penangkap gambar atau biasa disebut sensor CCD -yang juga berfungsi sebagai view finder- mengirimkan gambar ke LCD. Sementara pada kamera DSLR, gambar juga dilewatkan ke cermin pantulan yang merefleksikan gambar ke jendela intip (eye finder).
2. Gambar yang ditangkap oleh lensa, dilewatkan pada filter warna yang kemudian akan ditangkap oleh CCD atau sensor gambar. Jarak antara lensa dan sensor ini dikenal dengan istilah focal length. Jarak ini pula yang akan menjadi faktor pengali pada lensa.
3. Tugas CCD adalah merubah sinyal analog (gambar yang ditangkap oleh lensa) menjadi sinyal listrik. Pada CCD ini terdapat jutaan titik sensor yang dikenal dengan pixel
4. Gambar yang ditangkap oleh sensor CCD diteruskan ke bagian pemroses gambar yang tugasnya memproses semua data dari sensor CCD menjadi data digital berupa file format gambar, serta melakukan proses kompresi sesuai format gambar yang dipilih (RAW, JPEG, dan sebagainya). Di bagian ini selain chipset yang berperan, software (firmware) dari kamera yang bersangkutan juga menentukan hasil akhir gambar.
5. Proses yang terakhir adalah mengirimkan hasil file gambar dalam format yang dipilih ke bagian penyimpanan (storage) atau memory card.
6. Tahapan selanjutnya adalah proses yang dilakukan di luar kamera.

Teknik Penyuntingan Video
Teknik Linear dilakukan dengan memotong-motong bahan video yang diberi istilah klip dan disusun dengan menggunakan video player dan perekam (VCR-Video Cassete Recorder), bisa juga menggunakan dua player bila kita ingin memasukan effect, sehingga bisa diatur sesuai dengan potongan yang ada.
Teknik Non-Linear, serupa dengan linear kita memotong-motong klip dalam editing, tetapi jauh lebih mudahkarena tinggal drag and drop tanpa kerja dari nol, begitu juga untuk memasukan effect, kita tinggal drag and drop dengan effect yang sudah tersedia. Bahkan kita dapat mengatur dengan mudah durasi dari effect yang kita pakai.


Performa video kamera (camcoder) dilihat dari :
1. Analisa gambar bergerak = kualitas gambar bergerak yang telah direkam
2. Titik lemah resolusi = menetukan nilai yang horizontal dan vertikal, dan hanya sedikit menguji warna warni
3. White balance = untuk daylight dan sinar lampu dengan menggunakan testchart yang telah distandarisasi dan selanjutnya melakukan penilaian true color
4. Menghitung noise = perbandingan antara signal dan noise power dituliskan dalam decibel (dB), semangkin tinggi nilai dBnya berarti semangkin tinggi noise distance dan semakin baik pula gambar videonya
5. Cahaya sensitif = Berapa lama waktu yang dibutuhkan camcoder untuk menyesuaikan ulang kecerahan, semakin lama ulang waktu penyesuaian semakin buruk pula setting diafragma otomatisnya
6. Kompresi kontra kerugian = Perbedaan antara rekaman dengan aslinya
7. Kualitas gambar dalam uji ketahanan.
















TUGAS PRODUKTIF
BAGIAN-BAGIAN KAMERA
DAN
CARA KERJA KAMERA VIDEO


NAMA: 1.IRA RAHMAWATI
                        2.MELIYANA PANCARANI
             3.NENI ANGGRAENI
   4.NOVITASARI
   5.RATNA AYU
KELAS: X MULTIMEDIA 3


SMK NEGERI 3 KUNINGAN
Bagian-Bagian Kamera Video
  

1.Penutup lensa
2.Layar LCD
3.Tombol pembuka layar LCD
4.Tombol volume
5.Batery
6.Pengunci batery
7.Tombol power
8.Tombol start/stop merekam
9.Jek memasukan listrik dari adaptor
10.Tempat memesang tali handy camera Lensa

11.Informasi batery
12.Tombol lampu
13.Tombol untuk memilih kualitas warna
14.Lensa
15.Mikrophone/mike
16.Lampu tanda merekam
17.Infrared (merekam di tempat gelap)
18.Tombol control vidio
19.Tombol pengunaan lampu
20.Tombol FADER
21.Tombol BACK LIGHT
22.Tombol FOCUS
23.Lampu sensor remote







Type analog kamera video dibagi 2 (dua) bagian :
1.    Bagian kamera
2.    Bagian VCR

 



 






Kamera  terdiri dari 4 bagian utama:
1.Lensa/Optik
2.Kepala kamera dan body ( camera head )
3.View finder
4.VCR (Video Casette Recorder )
Lensa Fungsi lensa adalah untuk mengumpulkan sinar yang dipantulkan oleh obyek sehingga membentuk bayangan optis pada permukaan tabung kamera atau CCD (Charge Couple Device). Lensa menentukan perspektif visual dari pemandangan yang dilihat oleh penonton.
 Lensa tersusun atas 3 bagian:
1.Elemen-elemen optik yang menghasilkan bayangan dan mengubah panjang fokal.
2.Iris, yang bisa diubah-ubah untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk kedalam Kamera.
3.Sistem mounting, pemasangan lensa pada kamera dengan sistem bayonet atau sistem ulir (C-mount)















CARA KERJA KAMERA VIDEO
Konsep kerjanya merupakan kebalikan dari proses kerja televisi CRT, dimana sinyal video diproyeksikan ke kaca yang kemudian dengan kecepatan tinggi menjadi sebuah gambar. Kamera video pada awalnya juga memiliki cara kerja yang sama. Dengan sebuah tabung cahaya, gambar ditangkap dan diterjemahkan menjadi gelombang video yang prinsip kerjanya sama dengan televisi.
Cara kerja kamera video:
1. Lensa menangkap gambar, lalu diteruskan ke bagian panel penangkap gambar. Penangkap gambar atau biasa disebut sensor CCD -yang juga berfungsi sebagai view finder- mengirimkan gambar ke LCD. Sementara pada kamera DSLR, gambar juga dilewatkan ke cermin pantulan yang merefleksikan gambar ke jendela intip (eye finder).
2. Gambar yang ditangkap oleh lensa, dilewatkan pada filter warna yang kemudian akan ditangkap oleh CCD atau sensor gambar. Jarak antara lensa dan sensor ini dikenal dengan istilah focal length. Jarak ini pula yang akan menjadi faktor pengali pada lensa.
3. Tugas CCD adalah merubah sinyal analog (gambar yang ditangkap oleh lensa) menjadi sinyal listrik. Pada CCD ini terdapat jutaan titik sensor yang dikenal dengan pixel
4. Gambar yang ditangkap oleh sensor CCD diteruskan ke bagian pemroses gambar yang tugasnya memproses semua data dari sensor CCD menjadi data digital berupa file format gambar, serta melakukan proses kompresi sesuai format gambar yang dipilih (RAW, JPEG, dan sebagainya). Di bagian ini selain chipset yang berperan, software (firmware) dari kamera yang bersangkutan juga menentukan hasil akhir gambar.
5. Proses yang terakhir adalah mengirimkan hasil file gambar dalam format yang dipilih ke bagian penyimpanan (storage) atau memory card.
6. Tahapan selanjutnya adalah proses yang dilakukan di luar kamera.

Teknik Penyuntingan Video
Teknik Linear dilakukan dengan memotong-motong bahan video yang diberi istilah klip dan disusun dengan menggunakan video player dan perekam (VCR-Video Cassete Recorder), bisa juga menggunakan dua player bila kita ingin memasukan effect, sehingga bisa diatur sesuai dengan potongan yang ada.
Teknik Non-Linear, serupa dengan linear kita memotong-motong klip dalam editing, tetapi jauh lebih mudahkarena tinggal drag and drop tanpa kerja dari nol, begitu juga untuk memasukan effect, kita tinggal drag and drop dengan effect yang sudah tersedia. Bahkan kita dapat mengatur dengan mudah durasi dari effect yang kita pakai.


Performa video kamera (camcoder) dilihat dari :
1. Analisa gambar bergerak = kualitas gambar bergerak yang telah direkam
2. Titik lemah resolusi = menetukan nilai yang horizontal dan vertikal, dan hanya sedikit menguji warna warni
3. White balance = untuk daylight dan sinar lampu dengan menggunakan testchart yang telah distandarisasi dan selanjutnya melakukan penilaian true color
4. Menghitung noise = perbandingan antara signal dan noise power dituliskan dalam decibel (dB), semangkin tinggi nilai dBnya berarti semangkin tinggi noise distance dan semakin baik pula gambar videonya
5. Cahaya sensitif = Berapa lama waktu yang dibutuhkan camcoder untuk menyesuaikan ulang kecerahan, semakin lama ulang waktu penyesuaian semakin buruk pula setting diafragma otomatisnya
6. Kompresi kontra kerugian = Perbedaan antara rekaman dengan aslinya
7. Kualitas gambar dalam uji ketahanan.















No comments:

Post a Comment